Kementerian PPN/Bappenas menggelar Dialog Kebijakan Kendaraan Listrik untuk Akselerasi Transformasi Ekonomi Hijau di Jakarta (20/2). Acara ini bertujuan untuk mendiskusikan strategi percepatan adopsi kendaraan listrik dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau dan pencapaian target pembangunan berkelanjutan. Kegiatan ini didukung oleh Partnership for Action on Green Economy (PAGE) Indonesia melalui UNDP, UNIDO, dan UNITAR serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk kementerian/lembaga, akademisi, sektor industri, dan mitra pembangunan.
Dalam sesi pembukaan, Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Leonardo A.A. Teguh Sambodo, menekankan pentingnya kebijakan dan strategi nasional dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik guna mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Sektor transportasi, yang berkontribusi hingga 21,85% dari total emisi GRK sektor energi nasional pada tahun 2022, menjadi salah satu sektor prioritas dalam upaya menekan emisi GRK. “Indonesia telah merumuskan Indeks Ekonomi Hijau sebagai alat ukur progres transformasi ekonomi hijau, dengan target peningkatan skor dari 59,17 pada 2020 menjadi 90,65 pada tahun 2045. Studi PAGE Indonesia menunjukkan bahwa adopsi kendaraan listrik dapat meningkatkan capaian indeks ekonomi hijau, terutama jika didukung oleh manufaktur dalam negeri,” ujar Deputi Teguh.
Dialog kebijakan ini dibagi menjadi dua sesi panel diskusi. Sesi panel diskusi pertama membahas mengenai Rekomendasi Kebijakan Nasional Menuju Transisi Kendaraan Listrik di Indonesia dan menghadirkan empat narasumber ahli, yaitu perwakilan dari Direktorat Teknik dan Lingkungan, Kementerian ESDM, Direktur Center of Reform on Economics Indonesia, Direktur PT Life Cycle Indonesia dan Tenaga Ahli dari ILO. Sesi ini juga menghadirkan penanggap, yakni perwakilan dari Direktorat Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/Bappenas. Jika panel diskusi pertama menitikberatkan pada pandangan nasional mengenai kebijakan kendaraan listrik, sesi panel diskusi kedua berfokus pada perspektif global dengan tema Driving Change: A Global Policy Perspective on the Future of Electric Vehicle. Sesi ini kembali menghadirkan empat narasumber internasional, yaitu Regional Energy Specialist Sustainable Energy Hub Bureau for Policy and Program Support Global Policy Network dari UNDP, Technical Officer for Just Energy Transition dari ILO, Industrial Development Officer Energy System and Industry Decarbonization Unit dari UNIDO dan Programme Officer Sustainable Mobility Unit dari UNEP. Terdapat dua penanggap pada sesi kedua ini, yakni Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas dan Ketua Center for Sustainability and Waste Management dari Universitas Indonesia. Dialog kebijakan ini diharapkan mampu mendorong lahirnya kebijakan yang lebih konkret dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia guna mendukung pembangunan rendah karbon dan ekonomi hijau yang berkelanjutan.








