Dalam menyusun kebijakan pembangunan rendah karbon, digunakan metodologi dan pendekatan ilmiah, antara lain melalui pemodelan system dynamics dan spatial dynamics. Pendekatan system dynamics dilakukan dengan memahami perilaku dinamis sebuah fenomena dan mengidentifikasi variabel-variabel dari perubahan tersebut. Selain itu, pendekatan system dynamics juga menguji sensitivitas model melalui intervensi terhadap variabel-variabel tersebut, untuk digunakan dalam proses penyusunan kebijakan.
Sementara pendekatan spatial dynamics digunakan untuk membantu memprediksi atau merekayasa dampak spasial di masa mendatang akibat intervensi tertentu, seperti perkiraan perubahan lahan akibat penggunaan lahan di masa mendatang.